Sabtu, 11 Agustus 2012

curcol sekelak

Bagaimana aku bisa memilih untuk optimis disaat satu-satunya pilihan yang tersedia hanya pesimis. Bisakah ? mampukah ? akhir-akhir ini pertanyaan itu selalu menghantuiku. bukannya aku tak ingin belajar untuk menjadi bisa. Tapi memang keadaan yang hadir tak memberi pilihan apa2 selain menyerah. Menyerah atau hancur semuanya.

Aku tak ingin menginkari kepercayaanku bahwa Tuhan akan selalu berkarya dalam hidupku bahkan saat tak ada jalan. Tuhan tempat ku berharap saat tak ada yang memberi harapan. Tapi aku tidak mempunyai iman yang cukup untuk dapat mereliasasikannya. sesaat aku meyakininya, namun tak butuh waktu sedetik untuk berubah fikiran. sungguh hal yang sangat tidak kuharapkan.

Jumat, 10 Agustus 2012

My Local Vacation

Hai my dear blog, long lime no see.... :)
Aku mau cerita tentang local vacation aku, udah agak lama sih tapi masih membekas di hati dan baru ini sempat ngeposting nya :)
Awal liburan kemaren aku sempat liburan beberapa hari ke rumah tante yang di samosir... Aku sangat merindukan anak-anaknya. keponakan2 ku yang sangat ku sayangi namun nasibnya kurang beruntung, harus hidup ditengah kemelut kemiskinan keluarganya. Aku sangat merindukan mereka.
tahun ini tahun pertama ponakanku si sulung dari 4 bersaudara memasuki smp. senang rasanya karenan dia berhasil masuk satu2nya smp negri di daerah itu dan sangat membantu sekali. aku sampai dimintai bantuan mengerjakan peralatan ospeknya (karena memang dia tidak berbakat sama sekali dalam bidang gambar mrnggambar) hehe. 

ntah apa yang kucari di kota ini. ntah apa yang kuharapkan dari daerah ini, tapi aku tak pernah bosan datang ke sini. Aku berharap suatu saat nanti aku bisa tinggal disini. Daerah ini masih beriklim tropis (kalo nggak salah :p). Termasuk daerah sejuk karena bagaimanapun ceritanya nggak akan tahan istirahat malam kalo nggak pake selimut. Dingin sekali ... tapi berhubung rumah tanteku nggak jauh dari danau jadi dingiinnya malam selalu dapat terlewati dengan harapan dapat bermain  di danau.

Dan hari itu, aku ke danau bersama ponakanku perempuan, anak kedua dari tenteku. Taukah engkau teman, disaat anak-anak kota (termasuk aku kala itu) sibuk dengan urusan les, main game, dan hal lainnyya, tidak sama halnya dengan anak-anak disini. mereka masih harus membantu orangtua nya bekerja di sawah atau paling tidak bekerja memberesi rumah. Ingin rasanya aku tamatkan sekolahku dan bekerja yang baik agar dapat menyekolahkan para ponakanku ini . aku ingin mereka keluar dari belenggu bayang-bayang kemiskinan, kumuh dan kampungan. Aku sangat mencintainya

Takah engkau teman, sesaat aku sanat sedih bila melihat pinggiran danau yang tak perhnah kehilangan eksotitasnya ini. banyak sampah dari pemukiman sekitar. Aku sangat menyesalka n hal ini. Mengapa sampah ahrus dibuang ke danau seindah ini ? danau ini bahkan lebih indah dari Hermes Place Polonia -draco waterpark- Danau ini bahkan lebih murah dan tidak terkesan murahan. teman, bolehkan aku bertanya ? pernahkah kau lihat keindahan ini teman ? Saat kau berdiri dipinggiran danau dan ikan2 menghampirimu ? ikan-ikan kecil yang sangat lucu. Dimanakah kau temui itu teman ? sangat indah.

Aku bahkan tak ingin melewatkan satu detikpun tatapanku ke danau ini. Danau indah, yang butuh sentuhan. Ku tutup mataku, aku berjanji kumulai dari diriku sendiri akan bertekad menjaga diri untuk menjaga kebersihan danau ini. Aku ingin berjuang, aku ingin berjuang mendapat sekolah yang layak untuk menyekolahkan para ponakanku. Aku menyayangi kalian semua Irwan, Wati, Aldi, Cello dan Naomi .... miss you ...

Rabu, 01 Agustus 2012

Gelisah dan Merana

Aku udah terlalu sering baca cerita atau nonton film tentang cinta. nggak jarang aku ingin kisah cintaku seperti  kisah di film atau cerita itu. walaupun terkadang sedih pada awalnya tapi bahagia pada akhirnya.

aku mengerti dan aku yakin Tuhan udah nyiapkan sesuatu yang terbaik buat priadi kita masing2. sekalipun sengsra pada awalnya, Dia nggak akan membiarkan kita terpuruk terlalu lama melebihi kekuatan masing-masing kita.

Sore ini, hujan mengguyur kotaku. kota tempat aku ingin selalu tinggal. kota yang benar-benar berbeda dari apa yang aku rasakan tiap2 hari di seberang. Sore ini, aku menyelesaiakn chat msn yang sangat tidak mengenakkan bersama kekasihku. Aku nggak ngerti apa yang salah, tapi semua kata2ku sepertinya nggak ngaruh sama apa yang dirasakannya. aku merasa gagal membuatnya keluar dari kungkungan emosinya. Mungkin aku yang terlalu berlebihan. sangatlah wajar apabila dia bersikap gitu. ditengah kebimbangannya sm skripsinya, aku datang tanpa dosa, pura2 gak tau mengacaukan emosinya.

aku tidak igin jadi pengganggu. sungguh aku nggak mau jadi pengganggu buat dia. aku sadar, dengan semua keterbatasan yang aku punya, nggak mungkin aku bisa mmbantu. hanya karena sebuah kalimat 'i miss u" dan "i love u" yg kuharapkan darinya menjadi petaka.
ntah knpa dia jadi makin jutek. ntah kenapa makin kasar. apa aku salah ngomong? apa permintaanku terlalu sulit?

aku udah berusaha semampuku. aku udah berusaha sejauh yang aku bisa. apa semuanya masiih di anggap nggak ada apa2nya?? kalo aku emang mengganggu, kenapa nggak bilang dari awal? apa aku harus menghilangkan diri ? atau aku harus lari? menjauh? hialng lalu terlupakan ?

dear you, aku ngerti beratnya beban yg harus qw tanggung. ditengah2 masalah yang kalian hadapi, konflik yang berkepanjangan, programmuyang belum juga selesai, di tambah ketidakmengertianmu dan keheningan yg qw rasakan disaat teman2 mu yng lain telah mendahuluimu.

aku merasa terabaikan. aku merasa tak dianggap. apa aku mengganggu  ? apa aku terlalu mengganggu ? kalo emang iya, aku nyerah. gak tau lagi lah mau gimana.
im quit.